MENGENAL PENYAKIT CAMPAK

 campak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan. Penyakit campak ini sangat menular (infeksius) dan dapat menimbulkan komplikasi serius pada anak-anak apabila tidak ditangani sesegera mungkin.

Walau demikian, campak adalah penyakit yang bisa dicegah atau tergolong ke dalam jenis PD3I (Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi). Karena itu, penting untuk melakukan imunisasi campak pada anak untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi satu ini

Penyebab Campak

Penyebab utama campak adalah infeksi virus dari famili Paramyxovirus, seperti rubeola dan rubella. Infeksi virus ini dapat ditularkan melalui percikan air liur penderita campak. Perlu diketahui, penderita campak dapat menularkan penyakitnya sejak 4 hari sebelum ruam merah muncul pada kulit. Bahkan, penderita campak juga masih bisa menularkan penyakit tersebut 4 hari setelah ruam merah muncul. Di samping itu, virus penyebab campak juga bisa bertahan di udara dan menempel pada benda-benda selama kurang lebih 2 jam.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penularan virus campak pada seseorang. Faktor risiko dari campak adalah sebagai berikut:

- Belum mendapatkan vaksin MMR.

- Tubuh kekurangan vitamin A. Tubuh yang kekurangan vitamin A akan berisiko menimbulkan gejala campak yang lebih parah.

- Melakukan perjalanan ke negara yang mengalami wabah campak.

Gejala Campak

Umumnya, gejala campak akan muncul kurang lebih sekitar 7 sampai 14 hari setelah tubuh terinfeksi virus rubeola atau rubella. Gejala awal dari campak adalah demam tinggi, batuk, pilek, serta mata merah. Memang, gejala awal campak tersebut terlihat sedikit mirip dengan flu umum. 

Namun setelah beberapa hari, campak akan memunculkan gejala khas yakni ruam merah pada kulit. Adapun gejala dari penyakit campak adalah sebagai berikut:

- Pilek, batuk, dan sakit tenggorokan.

- Tubuh terasa lemas.

- Mata merah.

- Demam tinggi.

- Sakit dan nyeri otot.

- Nafsu makan menurun.

- Diare.

- Mual dan muntah.

- Ruam merah pada sekujur tubuh.

- Bercak putih keabu-abuan pada membran mukosa, seperti mulut dan tenggorokan.

Cara Penyebaran

• Melalui uap air udara pernapasan (batuk atau bersin).

• Melalui air liur (berciuman atau minuman bersama).

• Melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.

• Melalui kontak kulit (jabat tangan atau pelukan).

• Dari ibu ke bayi dalam proses mengandung, persalinan, atau menyusui.

Pengobatan Campak

Campak disebabkan oleh virus, sehingga tidak ada pengobatan khusus yang dapat menyembuhkannya langsung. Namun, perawatan yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala dan membantu tubuh melawan infeksi. Beberapa metode pengobatan campak meliputi:

1. Istirahat yang cukup: Istirahat yang baik dapat membantu tubuh memperkuat sistem kekebalan dalam melawan infeksi virus.

2. Minum cairan yang cukup: Cairan seperti air putih, jus buah, atau sup dapat membantu mencegah dehidrasi dan membantu tubuh melawan demam.

3. Penggunaan obat penurun demam: Obat seperti paracetamol atau ibuprofen dapat diberikan untuk mengurangi demam dan nyeri. Namun, hindari aspirin pada anak-anak, karena berisiko menyebabkan sindrom Reye.

4. Vitamin A: Pemberian suplemen vitamin A kadang direkomendasikan untuk penderita campak, terutama anak-anak yang mengalami defisiensi vitamin A. Vitamin A terbukti membantu mengurangi keparahan penyakit dan mencegah komplikasi.

5. Antibiotik (untuk infeksi sekunder):Antibiotik tidak dapat mengobati virus campak, tetapi dapat diberikan jika penderita mengalami infeksi bakteri sekunder, seperti infeksi telinga atau pneumonia.

Pencegahan Campak

Pencegahan campak yang paling efektif adalah dengan imunisasi, namun ada beberapa langkah tambahan yang bisa diambil. Berikut ini langkah-langkah pencegahan campak:

1. Vaksinasi Campak (Vaksin MMR):

- Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) adalah vaksin yang memberikan perlindungan terhadap campak, gondongan, dan rubella. Vaksin ini sangat efektif untuk mencegah campak dan biasanya diberikan dalam dua dosis:

- Dosis pertama pada usia 12-15 bulan.

- Dosis kedua pada usia 4-6 tahun.

- Vaksin MMR sangat aman dan dapat memberikan kekebalan seumur hidup bagi sebagian besar orang yang divaksin.

2. Menghindari Kontak dengan Penderita Campak:

- Campak sangat menular, sehingga menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi dapat membantu mencegah penyebaran. Orang yang terinfeksi campak harus diisolasi hingga setidaknya 4 hari setelah munculnya ruam untuk mencegah penularan.

3. Meningkatkan Kekebalan Tubuh:

- Pola makan seimbang, cukup tidur, serta menjaga kebersihan dan kesehatan umum dapat mendukung daya tahan tubuh dan membantu mencegah infeksi.

4. Pemberian Imunoglobulin (IG):

- Pada orang yang tidak dapat menerima vaksin MMR, seperti bayi yang masih terlalu muda, wanita hamil, atau orang dengan sistem kekebalan yang lemah, dapat diberikan imunoglobulin dalam waktu 6 hari setelah terpapar virus. Imunoglobulin dapat memberikan perlindungan sementara atau mengurangi gejala jika infeksi terjadi.

Komentar

Posting Komentar